Untuk Mendukung Blog Ini Klik Salah Satu Iklan Yang Tayang. DONASI DISINI

Update UKOM Ners (Fokus Soal Manajemen) Disertai Kunci jawaban Pembahasannya

Update UKOM Ners (Fokus Soal Manajemen) Disertai Kunci jawaban Pembahasannya - Berikut ini untuk contoh soalnya semoga bisa bermanfaat untuk kalian semua.


1. Seorang Wanita berusia 50 tahun dirawat di rumah sakit dengan Gagal jantung kiri. Pasien mengeluh sesak nafas dan batuk mengeluarkan sekret putih encer. Pasien juga mengeluh mual, anoreksia dan tidak bisa tidur. Pasien nampak cemas dan gelisah. Hasil pemeriksaan didapatkan suara nafas tambahan krakles (rales), Tekanan darah 180/100 mmHg, Frekwensi Nadi 120 X/mnt, Frekwensi nafas 28X/mnt, suhu 37 C. 

Apakah Penyebab utama timbulmya gagal jantung pada kasus di atas? 

a. Gangguan kontraksi miokardium 

b. Peningkatan beban kerja jantung 

c. Peningkatan beban volume jantung 

d. Peningkatan beban tekanan jantung 

e. Gangguan pengisian ventrikel jantung


Jawaban : d. Peningkatan beban tekanan jantung

Pembahasan : rasio Krn tekanan jantung dgn di tandai TD 180 / 100 yg mnyebabkan beban jantung mningkat, klo sesak jelas pasti,,krn suplai o2 dlm paru kurang

2. Diruang bedah umum memiliki Jumlah tenaga keperawatan sebanyak 18 orang, yang terdiri dari 4 orang lulusan Sarjana keperawatan, 11 orang lulusan diploma keperawatan dan 3 orang pekarya kesehatan. Ruangan memiliki kapasitas tempat Tidur sejumlah 22 Tempat tidur . BOR 60% . Tingkat ketergantungan pasien yaitu total care 4 orang, parsial 6 orang. 

Apa metode asuhan keperawatan yang tepat dilakukan dengan kondisi ruangan tersebut ? 

A. Metode asuhan fungsional 

B. Metode asuhan modifikasi 

C. Metode asuhan primer 

D. Metode asuhan kasus 

E. Metode asuhan tim


Jawaban : E. Metode asuhan tim 

Pembahasan : Sebanyak 18 perawat dengan rincian 4 Ners, 11 Diploma, 3 Pekarya

Dengan membagi 4 pasien total care kepada masing-masing perawat ners sebagai ketua tim dan 2 orang perawat diploma masing-masing merawat pasien total care dan partial care serta sisanya dibagi ke 4 orang pekarya kesehatan untuk membatu sesuai tupoksi yang berlaku dirumah sakit tersebut.

3. Seorang perempuan usia40 tahun mempunyai mengalami nyeri dada dan diantar keluarganya ke UGD RS, saat pengkajian didapatkan klien memegangi dada sebelah kiri, grimace +, skala nyeri 4 – 6, RR : 20 x/mnt, Nadi : 100 x/mn, TD : 130 / 80 mmHg, Tidak didapatkan tanda sesak nafas. Nyeri dada yang dirasakan menjalar ke punggung dan lengan. EKG : iskemik posterior.

Apakah tindakan yang harus dilaksanakan oleh perawat UGD ? 

a. Observasi tingkat dan skala nyeri 

b. Melaksanakan EKG 12 lead 

c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik) 

d. Latih distraksi relaksasi 

e. Anjurkan nafas panjang dan dalam


Jawaban : c. Kolaborasi pemberian analgesik (nitrat atau narkotik) 

Pembahasan : Opsi A dan B kurang tepat karena pasien sedang mengalami nyeri dan butuh pertolongan segera, Opsi D dan E tidak tepat karena skala nyeri sedang 4-6 kurang efektif untuk mengurangi nyeri sedang, Nafas dalam dan relaksasi digunakan untuk skala nyeri ringan 1-3. Opsi C yang paling tepat karena pemberian obat dapat mengurangi rasa nyeri secara langsung untuk pasien


4. Perawat di ruang ICU melakukan fokus keperawatan sesuai dengan kebutuhan pasien sehingga berkesempatan untuk melakukan keperawatan yang komprehensif. 

Apakah metode asuhan keperawatan yang digunakan? 

A. Metode tim 

B. Metode kasus 

C. Metode primer 

D. Metode Modular 

E. Metode fungsional

Jawaban : B. Metode kasus

Pembahasan :

Metode Kasus: Menurut Sitorus (2006), pada metode ini satu perawat akan memberikan asuhan keperawatan kepada seorang klien secara total dalam satu periode dinas. Jumlah klien yang dirawat oleh satu perawat bergantung pada kemampuan perawat tersebut dan kompleksnya kebutuhan klien.

Metode Fungsional: Menurut Arwani & Supriyatno (2005), metode fungsional ini efisien, namun penugasan seperti ini tidak dapat memberikan kepuasan kepada pasien maupun perawat.

Metode Tim: Metode tim merupakan pemberian asuhan keperawatan, yaitu seorang perawat profesional memimpin sekelompok tenaga keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan pada sekelompok klien melalui upaya kooperatif dan kolaboratif.

Metode Keperawatan Primer: Menurut Nursalam (2007), metode penugasan di mana satu orang perawat bertanggung jawab penuh selama 24 jam terhadap asuhan keperawatan pasien mulai dari pasien masuk sampai keluar rumah sakit.

Metode Modular: Menurut Gillies (1994), metode modular merupakan bentuk variasi dari metode keperawatan primer, dengan perawat profesional dan perawat non-profesional bekerja sama dalam memberikan asuhan keperawatan, disamping itu karena dua atau tiga orang perawat bertanggung jawab atas sekelompok kecil pasien.

5. Seorang laki-laki berusia 60 tahun dirawat di ruang penyakit bedah sejak tujuh hari yang lalu, hasil pengkajian didapatkan data ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan secara aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan, klien tampak lemas. Hasil pengkajian Tekanan Darah 180/100 mmHg, Nadi 88 x/menit, Suhu 37,7°C, pernafasan 20x/menit. 

Apa yang dilakukan perawat untuk meningkatkan kenyamanan pada klien ? 


A. Memberikan kompres air hangat 

B. Memonitor kulit klien 

C. Mobilisasi tiap 2 jam 

D. Melakukan masage 

E. Melatih ROM 

Jawaban : C. Mobilisasi tiap 2 jam

Pembahasan : Cukup jelas, ekstremitas atas dan bawah tidak dapat digerakkan secara aktif, kulit disekitar area penonjolan tulang tampak kemerahan, klien tampak lemas


6. Kelompok masyarakat di RT. 01 mengeluhkan banyaknya kejadian diare pada anak- anak yang tejadi dalam setahun terakhir. Mereka memasak semua air dan makanan yang dikonsumsi hingga matang. Selain lingkungan fisik, pengkajian juga perlu dilakukan pada perilaku hidup bersih dan sehat yang menjadi kebiasaan masyarakat sekitar.

Apakah fokus pengkajian PHBS yang perlu ditanyakan untuk mengetahui penyebab masalah di atas ? 

a. Pola konsumsi lauk 

b. Olah raga setiap hari 

c. Konsumsi buah dan sayur 

d. Pemanfaatan pelayanan kesehatan 

e. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun


Jawaban : e. Kebiasaan mencuci tangan pakai sabun

Pembahasan : mengkaji kebiasaan mencuci tangan pakai sabun merupakan faktor pencetus dalam kejadian diare di RT tersebut,sehingga diare dapat dikurangi dan dtanggulangi kejadiannya.

Baca juga :

Post a Comment

Jika ada yang masih kurang jelas, silahkan untuk bertanya pada kolom komentar di bawah ini atau dengan menghubungi kami di halaman kontak.

1. Centang kotak Notify me/Beri tahu saya untuk mendapatkan notifikasi komentar.
2. Semua komentar dengan menambahkan link akan dihapus dan tidak akan dipublikasikan.
© BLACK SCRIPTS. All rights reserved. Developed by Jago Desain